Tuesday, December 30, 2008

10 Tokoh 2008: Teladan Bagi Para Kada

Membaca tulisan Tempo edisi khusus akhir tahun tentang 10 Tokoh 2008 yang terdiri dari para bupati dan walikota yang dianggap berprestasi baik dan bekerja dengan hati, saya sempat menitikkan air mata. Di antara ratusan, bahkan ribuan kepala daerah, segelintir orang ini mengerjakan tugas dan PR-nya dengan sungguh-sungguh dan terlihatlah hasil karyanya dari pendapatan daerah yang meningkat serta kemakmuran rakyatnya semakin nyata. Kalau hal ini memang benar terjadi, teladan ini patut diikuti kada (kepala daerah) lain dan, tentu saja, cakada yang gencar beriklan di sepanjang jalan. 

Saya sempat berandai-andai kalau 25 persen saja, atau bahkan 50 persen dari para kada bekerja seperti mereka, niscaya kemakmuran rakyat Indonesia segera terwujud. Amin.

Sunset Policy: Awak Negara Tiada yang Berubah

Tertarik dengan iklan layanan pendaftaran NPWP bertajuk "Sunset Policy" yang bla-bla-bla itu, saya mendaftarkan beberapa wajib pajak dengan harapan akan mendapatkan layanan yang baik. Waktu melihat adanya fasilitas e-registration di website pajak.go.id, semakin terbitlah harapan dan bayangan bahwa instansi pajak ini cukup modern. Setelah mengikuti serangkaian prosedur yang dinyatakan dalam website hingga mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar Sementara, saya mengirimkan print-out surat itu ke KPP Pratama terdekat. 

Beberapa hari setelah mengikuti proses itu, saya bermaksud memeriksa sampai mana nasib pendaftaran itu. Saya mencoba menghubungi hotline 500200, dijawab dengan "nomor yang Anda hubungi sedang sibuk" atau "the number is being repaired..." sampai berkali-kali. Lalu saya mencoba menghubungi nomor telepon KPP Pratama tempat saya mengirimkan SKTS. Sami mawon! Setelah berusaha puluhan kali, baru ada yang mengangkat. Ketika saya sampaikan maksud saya menelepon, dengan sigap disambut jawaban: "Saya hubungkan dengan yang bersangkutan..." Lalu terdengar nada tunggu yang semakin menjengkelkan. Semenit. Dua. Tiga. Empat. Lima menit... Toleransi beberapa detik. Hingga saya tutup gagang telepon dengan tarikan napas menahan kejengkelan. 

"Ya sudahlah... Ternyata perilaku awak negara tetap sama saja. Tidak berubah!"   

Monday, December 22, 2008

Orang-Orang Cibodas







Mereka bekerja seadanya untuk hidup.

Mereka menjalani hidup dengan damai.

Mereka terlihat damai dan tulus.

(photos by Indri)

Saturday, December 20, 2008

Sementara Itu

Orang-orang berjejalan di kereta
Orang-orang berhimpitan di bus kota
Sementara seorang wakil rakyat meluncur lancar
dengan pengawalan

Orang-orang makan siang di warung dan tenda
dengan lauk seadanya, dengan harga semurahnya
Sementara beberapa pejabat rapat di hotel mewah
Habis ratusan juta dalam sekejap

Orang-orang kembali bersepeda
Berupaya turut mengurangi polusi udara
Sementara kepala pemerintahan
menganggarkan (lagi) mobil baru nan mewah

Orang-orang berkorban
Rakyat rela menerima keadaan
Sementara wakil rakyat tak mau menerima
imbalan yang sudah ada
Inginnya selalu bertambah

Orang-orang hidup prihatin
Berupaya seadanya
Sementara para pejabat menutup batin
menghamburkan uang
dengan hidup serba terjamin

Orang-orang mulai pasrah
tak menuntut banyak
Sementara kepala daerah
berlomba-lomba mengerahkan daya
demi dapat memerintah

Kurang apa rakyat berkorban
Kurang apa rakyat hidup prihatin
Kurang apa rakyat mengalah
Negeri ini memiliki rakyat
tak banyak menuntut janji-janji
tak mengharap banyak
rela hidup pasrah

Sementara itu ...