Saturday, March 21, 2009

iPhone Mahal: Sebuah Alternatif

Di Indonesia, di Jakarta terutama, dalam minggu-minggu ini para pecinta gadget pasti sedang demam iPhone. Ya, karena pada 20 Maret kemarin, Telkomsel sebagai pemegang hak penjualan iPhone di Indonesia (dengar2 non-eksklusif, jada ada kemungkinan operator lain segera menyusul) meluncurkannya di Pacific Place. Menurut berita media, ribuan orang rela mengantri hingga larut malam. Hmmm... pemandangan biasa? Tapi, kasihan juga... kita tertinggal setahun dari peluncuran pertama produk hi-tech ini. 



Saya sempat tergoda juga dengan ikut-ikutan daftar sebagai pembeli daftar tunggu yang telah dibuka di website Telkomsel beberapa bulan sebelumnya, meskipun saat itu belum tahu berapa harga yang akan dipatok untuk yang 8GB dan 16GB. Hingga seminggu sebelum peluncuran harga resmi Telkomsel baru keluar, dan wow! Sekitar Rp9 juta untuk yang 8GB dan Rp11juta untuk yang 16GB. Hmmm... Harga ini tentu saja ngalahin gadget yang telah curi start sebelumnya, Blackberry. Lalu timbul pertanyaan dan keraguan di sana-sini: Apa laku ya iPhone? Apa bisa ngalahin BB? Tentu saja laku dan bakal tetap jadi tren, menurut saya. Ini Indonesia, bung. Banyak orang kaya (tersembunyi) dan rela membeli harga selangit demi gengsi. Semakin mahal akan semakin rame jadi incaran, sebagian rakyat tentu saja. 



Kalau, saya sebagai calon pembeli bijak, akan berpikir lagi. Meskipun secara emosional sempat tergoda (sangat kuat). Saya memang tidak termasuk fans berat Apple, tapi mengakui bahwa produk-produk bersimbul apel "kroak" ini sangat inovatif dan mumpuni. Lalu, pertimbangan saya terhadap keputusan membeli iPhone adalah dengan mengajukan pertanyaan ke diri sendiri: "Sebetulnya apa sih yang saya inginkan dari iPhone ini? Dan untuk kebutuhan mendasar apa ponsel ini?" Memang itu adalah pertanyaan standar dan kita semua sudah hampir tahu jawabannya. 



Dari dua pertanyaan tersebut dengan segera saya dapat menjawab. Yang pertama, ingin merasakan sensasi pesona grafis dan layar sentuhnya yang konon inspiratif. Untuk pertanyaan kedua, untuk bertelpon dan ber-sms, dan mungkin sesekali browsing. Nah lho, jawaban kedua ini akan memunculkan sikap sinis saat orang rame-rame beli BB. Kalo beli BB cuma untuk telpon dan sms, ngapain juga? Dan di sini mungkin juga berlaku serupa. 



Setelah berpikir-pikir lagi dan berselancar ke sana kemari di Internet mencari fitur dan spesifikasi iPhone dan produk sejenis, saya mendapatkan sebuah gagasan dan tawarn. Kalau ingin mendapatkan sensasi kecanggihan produk Apple ini dan mensubstitusi fungsi telepon dan sms dengan ponsel lain, mengapa tidak mencoba Apple iPod Touch. Produk iPod yang satu ini secara tampilan serupa dengan iPhone, secara fungsi hanya minus telepon dan mesin sms. Coba cek kalo gak salah. Harganya? Yang 8GB cuma Rp2,5jutaan, yang 16GB hanya Rp3,5jutaan, dan yang 32GB sekitar Rp4,5jutaan. 



Apa yang bisa dilakukan dengan iPod ini? Denger musik, koleksi dan kirim foto, main game, nonton film, browsing dengan wifi (termasuk FB-an dan YouTube), email, download lagu, film dan game di iTunes dan fungsi-fungsi lain yangs sama dengan di iPhone. Jadi, kita masih bisa mempertahankan ponsel atau BB lama kita untuk bertelepon dan mempunyai fasilitas serupa iPhone. Itu kalo masih ngotot pengin merasakan sentuhan apel krowak, kalo gak perlu ya tetap aja seperti sedia kala. Toch dunia tetap berputar... seperti biasa. 


Apple iPhone




Apple iPod Touch