Thursday, April 18, 2013

Aktif dan Menilai: Yang Perlu dan Tidak

Yah... kok belum juga mulai nulis di blog ini? Katanya mulai aktif lagi. Mana? Mana? Mana buktinya? Sabar, sabar. Mari kita definisikan dulu arti aktif di sini. Ah, alasan. Mungkin hanya cari-cari alasan untuk sebuah penundaan berikutnya. Seperti biasalah. Deuh!

Baiklah, disebut aktif itu yang seperti apakah? Menulis tiap harikah? Lalu seberapa banyak tulisan tiap hari? Satu, dua, tiga, atau lima? Ukuran aktif ini bisa macam-macam kan bagi masing-masing orang? Belum lagi kalau memperhatikan panjang tulisan. Bisa saja lima tulisan tiap hari, tapi cuma 2-3 kalimat. OK, kita anggap saja, tiap hari harus ada tulisan, tidak memperhatikan panjang tulisan, tidak memperhatikan isi dan kualitas tulisan. Hahahaha...

Wah nanti bakalan ada tulisan kayak status di Facebook dong yang seperti ini: lagi ngantri, atau: jemput anak, atau: mandi dulu ya. Nggak lah, saya gak setega itu membiarkan pembaca blog saya menemukan hal-hal remeh seperti itu. Paling hanya satu kata: Malas. Atau: Lapar. Atau: Tidur. Hahahaha...

Tapi, apa pun tulisan orang, kita harus mencoba menghargainya. Kan masing-masing orang punya standar, ya toch? Jadi, gak bisa kita menilai seseorang dari status FB-nya atau dari kualitas dan kuantitas tulisannya saja. Saya memakai kata saja dalam hal ini karena memang kita sering memasukkan poin penilaian seseorang dari tulisannya, selain faktor lain semisal gaya bicara, isi perkataan, cara berpakaian, cara menguap, cara mengambil piring, cara menyibakkan rambut, cara ngupil, cara megang handphone.

Eh, tapi siapa elu pakai berani-berani menilai orang lain? Memangnya situ penilai Ujian Akhir Nasional yang lagi sekarang berantakan itu? (Ups, bukan nyindir lho Pak Mentri) Emang situ juru taksir pegadaian? Emang situ malaikat yang bertugas memilah-memilih siapa yang akan masuk surga dan neraka?

Nah, hari ini di tulisan blog ini kita sudah belajar 2 hal, yaitu aktif dan menilai. Mari kita mulai aktif: entah apa saja dan dalam bidang apa saja sesuai standar kita. Dan mari kita belajar untuk tidak menilai-nilai seseorang kecuali memang diwajibkan atau kita sedang bertugas untuk menilai. Sungguh sebuah pelajaran yang sangat berharga, setidaknya bagi saya pribadi, semoga bermanfaat dan jadi bahan perenungan hari ini. Jiah sudah kayak kata-kata khotbah aja, yang berusaha untuk tidak seolah-olah menggurui pendengarnya. Hehehe...

Gampang kan jadi aktif, dengan nulis atau ngoceh gini aja sudah jadi satu tulisan *narik napas lega* dan mau blogwalking *wah udah lama gak nyebut kata ini dan melakukannya* tapi, awas nanti gak usah menilai-nilai tulisan blog orang lain ya... *be cool dan think positive aja* Deuh kok jadi banyak tanda bintang gini? Ketularan cara nge-twit Si Babe ye... Eh, emang siapa dia? Lagian sudah duluan gue deh hadir di dunia twit-mentwit meskipun gak terlalu aktiB. *pakai B, biar kedengeran mak-jleg mantep*  

1 comment:

Anonymous said...

Vegas Odds Nfl Wild Card Weekend NFL Live starvegad starvegad 카지노사이트 카지노사이트 2387Best Way to Make Money Betting on Virtual Football - Viecasino