Sunday, September 07, 2008

Tiba-tiba Dia Menghentikan

Beberapa hari lalu saya mendapat job menerjemahkan dari seorang dokter melalui seorang rekan. Awalnya saya minta ke sang dokter melalui rekan saya untuk memperlihatkan terlebih dahulu naskah yang akan diterjemahkan. Saya takut terlalu banyak istilah kedokteran yang tidak saya mengerti. Setelah melihat fotokopian bagian naskah berbahasa Inggris itu, saya menyanggupi pekerjaan tersebut. Melalui rekan saya itu, kami bernegosiasi fee dan tenggat, yang pada akhirnya kami sepakati. Meskipun sebetulnya tenggat dua minggu itu terasa begitu ketat. Mengingat, waktu saya tidak untuk pekerjaan itu saja. Namun, Insya Allah, saya bisa menyelesaikannya.

Setelah itu, tentu saja saya mengatur jadwal hidup saya dengan sangat cermat. Pendeknya, lumayan ngebut demi menyelesaikan job itu, sambil tetap menyelesaikan hal-hal lain. Setelah sekitar seminggu, dan saya telah menyelesaikan hampir separuh bagian buku tersebut, saya mendapat kabar dari rekan saya, kalau sang dokter membatalkan job tersebut. OMG, sempat saya tidak bisa berkata apa-apa.

Setelah saya renungkan sejenak, mungkin ini bukan rezeki saya, dan beberapa halaman yang telah saya kerjakan sepertinya sia-sia. Lalu daripada lembaran ini terbuang percuma, saya memutuskan, dan menelpon rekan saya: "Tolong, hasil terjemahan saya ini diberikan pada si dokter dan terserah pada dia... apa yang akan dia lakukan."

Kita tunggu apa yang akan terjadi selanjutnya...

1 comment:

Ratih Soe said...

Some people just dunno the meaning of 'commitment'... May Allah open his blind-folded eyes.