Tuesday, June 17, 2008

A brief history of Pi Theng

Hwahahaha... PITHENG!!! Ingat nama itu, ingat jaman "asu ora enak" (sampe sekarang juga masih gak enak dan HARAM, kata Bang Rhoma).

Menurut saya, nama itu berasal dari WAHYU PITHENG. Pada Tahun 80an, di Tuban ada 3 gedung bioskop, yaitu Pusaka (yg paling tua), Tuban Theater (waktu itu yg terlihat modern), terus Wahyu Theater yang sangat sangat murah ....

Biasanya pilem yg sudah diputar di Pusaka dan Tuban Theater, beberapa minggu atau bulan kemudian baru diputar di Wahyu Theater (jadis emacam pilem seken... he he he). Kalo sekarang (beberapa waktu lalu) ada konsep nomat (nonton hemat), nah Wahyu Theater ini adalah nomat-nya jaman dulu.

Kalo di Pusaka dan Tuban Theater tempat duduknya berundak-undak seperti layaknya bioskop sekarang, di Wahyu undakannya dari tempat duduknya, bukan lantainya. Jadi di bagian depan pake kursi lipat dari kayu (sekarang masih ada gak ya? Sekarang khan kebanyakan kursi lipat dari besi) terus bagian belakang pake kursi panjang dari kayu dan bambu yang kaki kursinya tinggi. Jadi kalo naik ke kursi mesti manjat dulu. He he he kebayang gak rekosonya. Udah gitu banyak "tinggi"-nya pula. Lengkap sudah penderitaan kalo nonton di Wahyu. Tapi semua sudah maklum mengingat bayarnya juga murah.

Nah, dari murahnya itulah, orang-orang sering memelesetkan nama Wahyu Theater menjadi Wahyu Pitheng dan sering cuma disebut PITHENG*.

* Maaf, bagi yang bukan warga Tuban, informasi ini mungkin gak terlalu relevan. Sekadar info: Pi Theng terletak di dekat perempatan Jl. Basuki Rahmat-Jl. WR Supratman-Jl. Patimura-Jl. Seleko.

No comments:

Loading...
Winamp windows Media Player Real Player QuickTime Web Proxy
Song (artist/title):
Dedicated to:
Your name:
Your E-mail: