Tuesday, June 03, 2008

Cinta Ibu: Haruskah kuminum air bekas itu?

Akhir-akhir ini sering kita saksikan di TV, di acara-acara infotainment, seorang pemusik sedang berulang tahun dan dalam sebuah ritualnya, ia meminum air bekas basuhan kaki ibunya
dari sebuah baskom. Saat melihat itu anakku, Naura (7 th), berteriak: "Ih, jorok!" Saya sempat kaget dengan komentar spontannya. Lalu ia bertanya mengapa orang di TV itu melakukan ritual yang agak "aneh."
Dengan hati-hati saya berusaha menjawab pertanyaan anak saya, tanpa berusaha membuat penilaian terhadap apa yang telah dilakukan seseorang. "Ada sebuah kiasan bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Itu hanya kiasan, nak. Yang artinya, kita harus menghormati dan berbakti pada ibu yang telah melahirkan, mendidik dan menyayangi kita."
"Lalu apakah kita harus meminum air bekas kaki ibu?" tanya Naura lagi.
"Gak harus, sama sekali tidak harus. Yang dilakukan orang di TV itu juga hanya kiasan juga. Kalau itu kamu anggap jorok, ya ngga usah kamu lakukan. Yang penting, kamu menghormati Ibu dan Ayah, dan semua orang."
Tiba-tiba, istri saya yang tentu saja juga ibu Naura, nyeletuk: "Saya sebagai Ibu, tidak ingin kamu melakukan itu, nak. Saya akan menolak kalau kamu berniat melakukan itu."
Kemudian Naura berlari memeluk ibunya.

No comments:

Loading...
Winamp windows Media Player Real Player QuickTime Web Proxy
Song (artist/title):
Dedicated to:
Your name:
Your E-mail: