Monday, June 23, 2008

Smart Shopper vs Shopaholic

Saya selalu melabeli diri sendiri sebagai "smart shopper." Apa pasal? Saya selalu memilih membeli barang diskonan atau paling tidak sedang ada promosi semisal "buy 1 get 1 free" atau "gratis sabun untuk pembelian shampoo" atau "diskon tambahan 10% bagi pengguna kartu kredit bla bla bla." He he he... Biasanya, kalau sudah ada promosi semacam itu, saya agak sedikit kalap. Pikir saya, "It's shopping time!"

Mungkin, dalam beberapa kasus perilaku belanja semacam itu ada benarnya dan bisa disebut bijaksana. Tapi, bagaimana kalau setiap kali ada promosi, kita mulai tergoda untuk berbelanja tanpa peduli memang sudah saatnya untuk membeli atau sedang membutuhkan. Kalau ternyata akhirnya banyak barang tak terlalu dibutuhkan menumpuk? Nah, itu dia yang mungkin disebut shopaholic oleh Sophie Kinsella cs dalam beberapa buku chicklit-nya.

Saya memang, menurut saya sendiri, belum separah itu. Masih bisa nahan, walau sedikit-sedikit. Seperti yang terjadi kemarin. Ketika jalan-jalan di Citos, terus lihat promosi dari sebuah dept store yang bunyinya kira-kira begini: "Dapatkan voucher Rp50.000 untuk setiap pembelian Rp150.000 ..." Titik-titik selanjutnya berisi keterangan yang hurufnya kuecil-kecil (tambahan huruf u bukan salah ketik, tapi untuk menekankan). Bagian yang sering disebut Syarat dan Ketentuan ini kira-kira isinya: "Voucher bisa digunakan untuk belanja produk tertentu bertanda kuning dengan minimal belanja Rp100.000 dalam satu struk."

Hmmm salah satu bagian otak saya berkata: Lumayan juga! Eh, bagian otak yang lain mulai mengkalkulasi. Berarti sebenarnya kita harus belanja total Rp250.000 untuk dapat "keuntungan" voucher Rp50.000 tadi, yang berarti sama saja dengan diskon 20% tapi dengan syarat. Syaratnya beli produk tertentu bertanda kuning. Dan setelah saya cek, produk yang bertanda kuning itu tidak terlalu banyak dan termasuk yang "out of date." Ribet! Ribet! Dan ini saya kategorikan "jebakan spiderman."

Saat itu memang saya mau membeli produk yang harganya Rp149.000. Si mbak SPG menyarankan untuk menambahi belanjaan sedikit aja untuk mendapatkan "keuntungan" Rp50.000. Hmmm, saya jawab "Sorry, I am a smart shopper. Gak bakal tergoda dengan jebakan itu." Tapi itu hanya saya katakan pada sisi otakku yang bilang lumayan tadi. So, TGIF. Thank God It's Friday? Nope, Ternyata Gue Imang Finter. Hwakakakak!!! (Narsis #5)

3 comments:

Anonymous said...

artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:

http://belanja.infogue.com
http://belanja.infogue.com/smart_shopper_vs_shoppaholic


anda bisa promosikan artikel anda di infogue.com yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!

Anonymous said...

Dan semakin kuatlah argumenku bahwa cowok juga bisa jadi shoppaholic. Kalo si gue mah disuruh ngitung2 gitu lieur da! Kalo ada promosi mending jauh2 dan pasang tampang kesurupan. Hehehehe... selamat Bro! dicolek sama infogue.com tuh. Semangat!

Anonymous said...

wakakakaka...
yup, musti smart nih klo belanja. kalo kita slalu tergoda dengan tawaran2 dan hadiah2, wah bisa2 bolong trus nih kran uang kita.

Loading...
Winamp windows Media Player Real Player QuickTime Web Proxy
Song (artist/title):
Dedicated to:
Your name:
Your E-mail: