Sunday, July 13, 2008

LIBURAN SERU: Gak Seru!

Di penghujung liburan sekolah, kami membawa anak kami nonton film Liburan Seru, produksi Alenia. Sebelumnya, kami belum pernah membaca resensi apa pun tentang film ini. Hanya, anak saya saja yang ribut pengin nonton film ini ketika awal diputar di bioskop, tetapi baru kali ini ada kesempatan untuk nonton bareng.

Film dibuka dengan cukup meyakinkan. Pengenalan tokoh-tokoh dalam film oleh tokoh utama bernama Lana. Termasuk, ia memperkenalkan diri sebagai anak yang suka memotret. Terus ada Reno yang hobi bermain sulap, Tama yang pengin jadi detektif seperti tokoh dalam komik kegemarannya, Detektif Conan. Ada juga, Momo, saudara angkat dari Papua dan Tante Canda yang tinggal di perkebunan yang sepertinya akan berperan penting. Cukup menjanjikan keseruan.

Ternyata, pengenalan tokoh dengan berbagai karakter tersebut hanyalah pengenalan semata. Tidak lebih. Tidak menggambarkan apa-apa. Tidak memunculkan 'konflik' atau keseruan di bagian film selanjutnya. Paling sesekali Reno memainkan triknya memunculkan benda di tangannya dari balik telinga adiknya. Selebihnya, film ini datar sekali. Hampir semua adegan tidak cukup meyakinkan penonton.

Liburan seru di sebuah perkebunan di sekitar Semarang hanya membuat terbahak sesekali. Itu pun hanya karena adegan slapstik si duo penjahat, yang lama-lama berubah menjadi membosankan. Gak seru sama sekali.

Menonton film anak-anak produksi bangsa sendiri, mau tak mau harus membandingkan film anak-anak yang sempat sukses beberapa tahun lalu, Petualangan Sherina (PS). Dan ternyata, film Liburan Seru ini mengambil format sejenis . Kalau tidak mau dibilang mengekor. Mengisi liburan di luar kota, di perkebunan, tanpa sengaja terperangkap dalam "kejahatan" orang dewasa. Ada dua penjahat slapstikal (boleh dibaca: super bego) yang menjadi bulan-bulanan. Saat menonton PS, pada adegan "ngerjain" penjahat, siapa pun akan teringat adegan dalam Home Alone. Meskipun, PS tidak lebih seru dari Home Alone, tapi lumayanlah. Kali ini, Liburan Seru mengulangnya dengan sangat tidak sukses.

Ada banyak bangunan adegan awal yang ternyata tidak berkembang di bagian selanjutnya. Seperti informasi hobi memotret dari tokoh Lana yang sama sekali tidak berdampak apa-apa, kenapa mesti ada anak angkat dari Papua (hanya tempelan kelucuan orang dari daerah Ale?). Terus, tokoh Tante Canda yang digambarkan mengemudikan mobil tua yang sering mogok, ternyata tidak berkembang, Adegan mobil mogok, ya dibiarkan sebagai mobil mogok aja.

Pengulangan-pengulangan khas film Indonesia jadul juga banyak terjadi. Sudah tahu diculik, informasi ini digambarkan dalam adegan, diteriakkan, dan dibicarakan. Sama sekali tidak ada adegan menegangkan. Adegan serah terima sandra dan tebusan diulang sampai dua kali, dan gak ada seru-serunya. Cuma serah terima gitu aja. Sampai dua kali pula. Meskipun yang pertama dibuat trik, pertukaran tebusannya peta palsu. Tapi, apakah semudah itu orang dewasa dibohongi anak-anak?

Sudah tidak seru, ditambah muatan sponsor susu bubuk berinisial D yang cukup mengganggu. Sejauh yang saya perhatikan, anak-anak tertawa dan masih mau mengikuti cerita karena ada pemain anak-anak, nyanyian dan kelucuan slapstik. Beberapa penonton dewasa walk-out sebelum film berakhir. Bahkan anak saya sempat mempertanyakan: "Kenapa waktu tuker-tukeran hadiah dengan Baja (anak desa), mereka ngasih PSP (PlayStation Portable) sih?" Saya sempat tersenyum, iya ya... selain mahal, apa korelasinya dalam cerita itu? Saya sempat berpikir, apakah film ini juga disponsori Sony PlayStation? Meskipun, dalam kenyataan sebenarnya hal itu bisa saja terjadi, tapi ini adegan film. Seharusnya, gak ada adegan yang sia-sia. Begitu kata guru menulis skrip saya.

Akhirnya, ya sudahlah... Namanya juga usaha. Di tengah banjir film hantu-hantuan dan kisah cinta remaja, masih ada yang mau bikin film anak-anak.

1 comment:

Anonymous said...

Oh itu yg namanya play station toh ... kirain game watch ... :))

mahal bener tuh kado .. :p

Loading...
Winamp windows Media Player Real Player QuickTime Web Proxy
Song (artist/title):
Dedicated to:
Your name:
Your E-mail: