
Ketika pembawa acara menanyakan apakah ia masih ingin sekolah. Edi menjawab dengan mata menerawang dan berkaca-kaca: "Ya, ingin..." Dan kalau melihat teman-teman sekolah gimana? "Sedih."
Hmmmm sedih juga mendengarnya... Di negara yang 'makmur' ini, masih banyak anak-anak seperti Edi yang tidak mampu mengenyam pendidikan. Bahkan di usia masih bocah, ia harus bekerja membanting tulang demi membantu ekonomi keluarga.
Sementara di luar sana, bapak-bapak dan ibu-ibu 'yang terhormat' sibuk mencari akal menyelamatkan dana milyaran rupiah agar tidak tertangkap KPK. Edi dan teman-temannya sibuk mencetak batu bata yang upahnya hanya 30ribu rupiah untuk 1.000 batu bata.
Coba kita renungkan...
No comments:
Post a Comment