Wednesday, July 23, 2008

Renungan di Hari Anak Nasional

Pagi ini saya nonton Nuansa Pagi di RCTI yang menampilkan feature dalam rangka Hari Anak Nasional. Dalam feature tersebut digambarkan seorang anak bernama Edi yang tinggal di Tangerang sudah tidak bersekolah lagi. Dia sempat bersekolah hingga kelas 5 SD dan karena alasan kemampuan ekonomi keluarganya, ia berhenti. Lalu ia membantu orangtuanya dengan 'angon' kerbau di sawah dan jadi buruh batu bata. Ia biasanya meng-'angon' di sawah dan ladang dekat sekolah di pagi hari. Bila anak-anak sekolah mulai berdatangan, ia berpindah ke tempat yang agak jauh.

Ketika pembawa acara menanyakan apakah ia masih ingin sekolah. Edi menjawab dengan mata menerawang dan berkaca-kaca: "Ya, ingin..." Dan kalau melihat teman-teman sekolah gimana? "Sedih."

Hmmmm sedih juga mendengarnya... Di negara yang 'makmur' ini, masih banyak anak-anak seperti Edi yang tidak mampu mengenyam pendidikan. Bahkan di usia masih bocah, ia harus bekerja membanting tulang demi membantu ekonomi keluarga.

Sementara di luar sana, bapak-bapak dan ibu-ibu 'yang terhormat' sibuk mencari akal menyelamatkan dana milyaran rupiah agar tidak tertangkap KPK. Edi dan teman-temannya sibuk mencetak batu bata yang upahnya hanya 30ribu rupiah untuk 1.000 batu bata.

Coba kita renungkan...

No comments:

Loading...
Winamp windows Media Player Real Player QuickTime Web Proxy
Song (artist/title):
Dedicated to:
Your name:
Your E-mail: