Thursday, July 24, 2008

Tentang Ibu: Pertemuan Terakhir

Back to 1997... waktu itu saya akan tugas ke Jember, Jatim, provinsi kelahiran saya. Ketika mau berangkat, saya sempat telepon rumah, yang terima Bapak saya. "Pak, saya mau tugas ke Jember dan sekitarnya. Insya Allah sebelum ke Jember saya mampir ke Tuban dulu."

Karena satu hal, saya harus langsung ke Jember, tidak ke rumah dulu. Saya sempat menghubungi rumah lagi. Dan yang terima Bapak. "Gimana kabar Ibu?" tanyaku. "Alhamdulillah, baik. Hanya sedikit kurang enak basan," kata Bapakku. "Saya mau bicara sama Ibu, Pak," pintaku. Lalu jeda sejenak. "Ibu lagi tidur-tiduran," jawab Bapak. "Oh, ya sudah... salam aja," ujarku, "Tiga hari lagi saya pulang."

Setelah 2 hari tugas di Jember, ada telepon dari rumah, dan kebetulan saya hanya mendapat pesan saja dari orang di kantor cabang. (Maklum waktu itu HP belum begitu familier). Pesannya: "Ibu saya sakit, diminta pulang."

Bergegas saya pulang ke Tuban... Di perjalanan perasaan saya sudah tidak enak. Pasti ada sesuatu... Perjalanan Jember - Tuban terasa amat panjang...

Ketika memasuki kota kelahiran dan mendekati jalan tempat rumah saya berada, perasaan saya semakin tak menentu... Gambaran yang ada dalam pikiran saya tapi selalu berusaha saya tepis, menjadi kenyataan. Di depan rumah saya banyak orang berkerumun. Beberapa wanita berkerudung, yang laki-laki mengenakan peci.

"Ya Allah, Gusti yang mahakuasa... saya ikhlas Kau telah memanggil ibuku."
Hanya saja, air mata tetap saja mengalir deras...

No comments:

Loading...
Winamp windows Media Player Real Player QuickTime Web Proxy
Song (artist/title):
Dedicated to:
Your name:
Your E-mail: